Indonesia dan Filipina tak Akan Tukar Guling

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menyatakan, tidak terdapat kesepakatan  tukar-menukar kepentingan antara pemerintah Indonesia dan  Filipina. Kedua pemerintah saling menghormati dan  tidak mengintervensi aturan yang berlaku di masing-masing negara.

"tidak ada barter," ujar Fachir usai mengikuti rapat koordinasi yg dipimpin Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Selasa (13/9). lemari asam lokal kualitas internasional

Indonesia setidaknya mempunyai dua kepentingan krusial pada Filipina saat ini. Sejumlah pelaut Indonesia disandera gerombolan  sipil bersenjata Abu Sayyaf pada Filipina selatan.

Selain itu, sebanyak 177 WNI jua terbukti melanggar keimigrasian Filipina. Memakai paspor palsu Filipina, mereka berencana terbang berasal Manila ke Mekkah buat mengikuti ibadah haji. Sebesar 168 pada antaranya telah kembali ke Indonesia, dan  sisanya masih berada pada Manila buat ditanyai oleh pihak berwenang Filipina.

Sementara itu, Filipina berkepentingan buat menyelamatkan Mary Jane, warga  negara mereka yg terancam hukuman tewas pada Indonesia.

Menteri hukum dan  Hak Asasi insan Yasonna Laoly berkata hukuman terhadap Mary Jane masih permanen dalam kondisi penundaan. Pemerintah masih menunggu persidangan terhadap terduga pelaku perdagangan orang dan  penjahat narkotik yang menjerat Mary Jane.

"Kami tunggu prosesnya. Indonesia kan sudah punya kekuatan aturan atas tindak pidana Mary Jane," tuturnya.

Di 2015, Mary Jane masuk pada daftar eksekusi meninggal Kejaksaan Agung. Di dtk-detik terakhir, pemerintah menarik nama Mary Jane. Sementara waktu ia bebas berasal eksekusi tewas karena diduga kuat adalah korban sindikat narkotika global.

Ad interim itu, Direktur perlindungan WNI serta Badan aturan Indonesia Kementerian Luar Negeri kemudian Muhammad Iqbal berkata bahwa Filipina jua sudah menyatakan tekad mereka membantu pembebasan pelaut Indonesia yg disandera Abu Sayyaf.

Lalu mengklaim komunikasi antara ke 2 pemerintah terkait penyanderaan itu terus terjalin. Pasokan data lokasi dan  kondisi sandera terus diperbarui. Kemlu RI pun optimis para sandera tadi dapat bebas sebelum 20 September mendatang.

"Penyanderaan semacam ini telah empat kali. Menlu permanen komunikasi dengan otoritas di Manila dan  di Filipina selatan," tuturnya.

Pekan kemudian Presiden jokowi bertemu Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara intensif. Sebelum Duterte berkunjung ke Jakarta pada Jumat kemudian, kedua pemimpin negara bersua pada KTT ASEAN di Laos.

Jokowi mengaku sempat membahas persoalan Mary Jane dengan Duterte di samping gosip bilateral serta peningkatan kolaborasi pada bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan.

"sudah saya sampaikan mengenai Mary Jane. Aku  bercerita bahwa Mary Jane itu membawa dua,6 kilogram heroin dan  aku  cerita mengenai penundaan hukuman yang kemarin," istilah joko widodo.

Soal Mary Jane, joko widodo hari mengklarifikasi kata yg beliau pakai buat menyebut sikap Duterte atas Mary Jane. Usai salat Idul Adha kemarin, ia mengatakan Duterte mempersilakan Indonesia mengeksekusi Mary Jane.

Tetapi, sehabis Kemlu Filipina secara khusus membantah pernyataan jokowi itu, beliau mengatakan, yang dipersilakan Duterte merupakan penegakan proses aturan, bukan eksekusi mangkat . (stu)