Memanfaatkan Jaringan Nirkabel Internet

Memiliki sebuah ‘ruang kerja’ yang berlokasi di dunia maya, mengapa tidak? Kantor yang hanya terbangun melalui konektivitas berbagai peralatan teknologi informasi serupa telepon seluler, BlackBerry, laptop, PC dan sebagainya dalam jaringan nirkabel internet justeru memudahkan orang untuk mengoperasikan tugas-tugas kantornya juga bisnisnya. Kantor dunia maya yang biasa disebut kantor virtual ini bahkan memungkinkan setiap karyawannya terbebas dari urban decay dan social disintegration seperti persoalan kemacetan, kepadatan penduduk, sampah, hujan dan lainnya.

"virtual office surabaya ini tetap memiliki fungsi layaknya sebuah kantor tradisional, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi meski tidak memiliki fisik lokasi usaha," ujar Managing Director Fortice Office Indonesia Sean Tham disela peresmian kantor virtual Fortice Office di The City Tower Jalan Thamrin, Jakpus belum lama ini.

Menurut Sean, kantor virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan fungsional kantor virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.

Bagi Sean, kemunculan kantor virtual memang tidak bisa dihindari seiring kemajuan teknologi informasi. Kantor virtual merupakan implementasi dari upaya otomasi perkantoran (office automation) yang  bertujuan membantu karyawan untuk meningkatkan produktifitas kerja mereka.

SECARA FISIK

Sean berpendapat bahwa kantor di dunia maya adalah bagian dari upaya perusahaan  untuk mewujudkan pengurangan penggunaan lingkungan kantor secara  fisik. Pengurangan bahkan peniadaan tersebut bertujuan sebagai efisiensi kerja yang berujung pada penekanan biaya (cost reduction). Artinya sebuah kantor virtual dapat memberikan penghematan yang signifikan dan fleksibilitas dibandingkan dengan menyewa ruang kantor tradisional," lanjutnya.

Meski mengandung tujuan efisiensi, kantor virtual menurut Sean tidak sama dengan pengurangan karyawan. Dalam hal pengurangan kantor secara fisik, maka yang dikurangi adalah wujud fisik kantor  berupa ruangan, meja kursi, maupun lemari arsip. Sebagai gantinya, karyawan tetap dapat bekerja melalui  kantor virtual.

Karena itu sebuah perusahaan yang melayani jasa sewa kantor virtual ini harus memiliki aplikasi perkantoran meliputi pengolah kata, pengolah table, pengolah slide presentasi. Lalu aplikasi komunikasi meliputi email, messaging, voice mail, telefon fax, addres book dan sebagainya. Selain itu aplikasi kolaborasi yang berisi manajemen proyek, kalender elektronik, forum diskusi, aplikasi konferensi dan sebagainya.

Diakui Sean, saat ini lebih dari 18 ribu perusahaan diseluruh dunia yang telah merasakan manfaat dari layanan Fortice Office yang mengoperasikan 12 kantor virtual office dan serviced office dikawasan Asia Pasific. Mereka merasakan berbagai kemudahan untuk mengiperasikan bisnisnya dengan membangun kantor didunia maya.

Pelanggan Fortice Office dikatakan Sean dapat memanfaatkan fasilitas Fortice Office, dan ruang pertemuan bebas biaya disemua jaringan global di Australia, China, Hongkong, Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia dan Pilipina.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dimana 57 persen penduduknya merupakan middle clas, meyakinkan Sean bahwa Fortice Office bakal menjadi pilihan untuk berbagai jenis layanan bisnis baik local maupun asing.