Masih Ada Jasad yang Terkubur di Kapal Titanic

lemari asam murah

harga virtual office


LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Jasad-jasad manusia diperkirakan masih ada yang terkubur di dalam lumpur di bangkai kapal MS Titanic yang tenggelam seabad silam di Samudra Atlantik utara. Hal itu segera membangkitkan lagi kesan tentang tragisnya musibah kapal pesiar Inggris, yang berlayar menuju New York pada 15 April 1912, itu seperti diungkap seorang pejabat federal AS pada hari Sabtu (14/4).

Hal itu setidaknya terlihat dalam sebuah foto yang diambil pada tahun
KOMPAS.com — Tumpahan minyak menjadi masalah pencemaran lingkungan. Minyak mentah sulit terurai dan bisa menyebabkan kematian makhluk hidup, terutama di perairan. Kini ditemukan, jamur Fusarium oxysporum, yang mampu mengurai cemaran minyak sekaligus bertahan dalam kondisi kadar garam tinggi.

Tumpahan minyak umumnya terjadi akibat proses alam dan aktivitas manusia. Pencemaran minyak dari alam mencapai 60 persen. Sisanya akibat aktivitas manusia, seperti proses pengeboran dan transportasi.

Untuk merehabilitasi pencemaran minyak, tersedia pilihan teknik, baik secara kimia, fisik, maupun bioremediasi. Kini, bioremediasi makin sering diandalkan karena relatif aman bagi lingkungan.

Temuan terbaru, jamur Fusarium oxysporum (F oxysporum) mampu merehabilitasi lingkungan dari cemaran minyak.

Sebenarnya, keluarga Fusarium dikenal sebagai penyebab penyakit pada tanaman pertanian seperti bawang dan pisang.

Pada manusia, F oxysporum bersifat patogen, antara lain menyebabkan infeksi jamur pada kornea (fungal keratitis), kuku (onychomycosis), dan kulit (hyalohyphomycosis).

Mikroorganisme yang diisolasi dari hutan tropis di Indonesia itu bisa mengurai minyak mentah pada media air ataupun tanah dalam kondisi basa ataupun asam serta bersalinitas (berkadar garam) tinggi.

Temuan Asep Hidayat yang menjadi bahan tesis doktor di Universitas Ehime, Jepang, "Biodegradation of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs), Polychlorinated Aromatic Compounds (PACs), Polylactic Acid (PLA)/Kenaf, Composite, and Crude Oil by Fungi Screened from Nature", telah dipatenkan pada tahun 2011.

Temuan Asep dipublikasikan pada tahun 2012 di sejumlah jurnal internasional, seperti Journal of Environmental Science and Technology dan Fungal Biology.

Saya mulai mencari jasad renik sejak 2007,” kata Asep, ahli mikrobiologi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan.

Skala laboratorium

Jamur F oxysporum teruji mampu mengurai minyak mentah dan beberapa turunannya seperti chrysene dan n-octadecane. Asep meneliti 62 sumber tanah di Jepang dan Indonesia. Ia mendapatkan 92 jamur yang mengerucut pada F oxysporum dalam penyaringan di laboratorium.

Isolasi F oxysporum dicobakan pada minyak mentah. Hasilnya, jamur mampu menguraikan. Uniknya, meski diisolasi dari hutan tropis, jamur ini tahan terhadap air laut yang berkadar garam tinggi.

Air laut mengandung garam yang menyulitkan hidup mikroorganisme. Namun, jamur Fusarium bisa hidup dan efektif mengurai crude oil (minyak mentah),” katanya.

Selain tahan salinitas, mikroorganisme ini juga bisa tahan dalam kondisi basa dan asam (pH 4-8).

Jamur ini mampu mengurai senyawa berbahaya chrysene yang susah terurai menjadi karbon dioksida dan air yang aman bagi makhluk hidup.

Kini, Asep mengupayakan penerapan F oxysporum pada kondisi nyata di lapangan. Hal ini tidak mudah. Kondisi di lapangan dipengaruhi berbagai faktor seperti suhu, cuaca, dan arus.

Salah satu obsesi Pusat Penelitian Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (Puskonser) Kementerian Kehutanan adalah menemukan bioremediasi untuk pewarna tekstil yang mencemari sungai di kawasan industri tekstil. Kepala Puskonser Adi Susmianto berharap temuan serupa bisa diaplikasikan pada proses industri pulp dan kertas. Industri itu banyak menggunakan pemutih berbahan kimia dalam proses membersihkan warna kertas.

”Temuan Asep semakin menginspirasi Puskonser untuk melakukan upaya koleksi mikroba untuk berbagai kepentingan, baik bioremediasi, biohealth, bioenergi, bioplastik, maupun bioreklamasi,” kata Adi.

Untuk pemanfaatan mikroba sebagai agen bioremediasi, demikian Adi, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas hutan dan lingkungan. Sebagai misal dalam pengolahan asam tambang, reklamasi pascatambang, hingga mengatasi pencemaran logam berat akibat penggunaan air raksa dalam penambangan emas.

Pemanfaatan sumber daya mikroba kian menjanjikan bagi masa depan Indonesia dan dunia. Terlebih lagi, Protokol Nagoya yang diratifikasi Indonesia pada 11 April 2013 membuka harapan pembagian keuntungan bagi pemilik ”plasma nutfah” berupa mikroba hutan tropis dapat digunakan oleh negara lain dan bermanfaat bagi kehidupan penghuni Bumi. - lemari asam murah 2004. Foto itu dirilis untuk pertama kali kepada masyarakat umum pekan ini untuk mengenang
JAKARTA, KOMPAS.com — Menyikapi banyaknya permasalahan yang ditimbulkan dari penyaluran bantuan sosial dalam bentuk tunai, pemerintah dan Bank Indonesia akhirnya mengubah penyaluran bantuan menjadi nontunai.

Perubahan sistem penyaluran tersebut sebagai tindak lanjut hasil rapat terbatas pemerintah dengan Presiden pada tanggal 26 April 2016 yang menekankan penyaluran bantuan sosial dilakukan dengan cara nontunai.

"Penyaluran tunai rawan kebocoran, misalnya penyalur meminta uang jasa, lalu yang menerima hanya akan menerima setengahnya, daftar penerima berubah, itu yang terjadi di lapangan," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Maka dari itu, menurut Agus, penyaluran bantuan sosial harus disalurkan dengan sistem nontunai yang terhubung dengan masing-masing virtual account pemegang kartu penerima bantuan sosial.

"Harus dilakukan secara elektronik sehingga mudah untuk diaudit. Penyaluran secara tunai juga banyak masalahnya, tetapi kalau dengan sistem keuangan elektronik, penerimanya akan tepat sasaran," kata Agus.

Dengan diberlakukannya virtual account bagi penerima bantuan sosial, Agus berharap upaya tersebut dapat menggiring masyarakat di daerah untuk lebih intensif berinteraksi dengan perbankan.

"Kita harapkan mereka punya tabungan atau virtual account agar masyarakat di daerah yang menerima bantuan memiliki kehidupan yang lebih baik," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap, dengan menggunakan kartu untuk keuangan elektronik, bantuan sosial yang diberikan kepada penerima bantuan tepat sasaran.

"Diharapkan Januari 2017 sudah terintegrasi kartunya dan penggunaannya sudah disosialisasikan. Harus ada satu kartu yang mencakup semuanya, jangan sampai terlalu banyak kartu," ucap Puan.

Menurut Puan, dengan sistem yang lebih modern, bantuan sosial untuk masyarakat akan tersalurkan dengan baik.

"Ini dalam rangka pengentasan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan yang terjadi di masyarakat," katanya. - harga virtual office 100 tahun tenggelamnya Titanic yang menewaskan lebih dari 1.500 penumpang dan awaknya. Foto itu memperlihatkan sebuah jaket dan sepatu bot di dalam lumpur di lokasi tenggelamnya kapal legendaris itu.

”Ini bukan sepatu dari kantong seseorang yang jatuh tepat di sana,” kata James Delgado, Direktur Warisan Maritim pada Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS, dalam wawancara per telepon.

Dilihat dari posisi benda-bendar itu ”diletakkan” telah membuat sebuah kasus menjadi menarik. ”Ini mengisyaratkan bahwa di situ ada seseorang yang telah meninggal,” katanya.

Gambar itu, sepatu dan dua pasang sepatu yang terletak berdampingan, dipotret pada tahun 2004 oleh tim ekspedisi yang dipimpin Badan Kelautan AS dan Robert Ballard, penemu ternama bangkai Titanic. Foto itu dipublikasikan di buku Ballard tentang ekspedisi itu.

Perbedaan semantik

Delgado mengatakan, salah satu foto memperlihatkan sebuah jaket dan sepasang sepatu bot, tetapi telah diedit dan hanya menampilkan satu sepatu bot saja. Harian New York Times (NYT) pertama kali melaporkan tentang foto-foto hasil ekspedisi itu pada edisi hari Sabtu (14/4) pekan lalu.

Pembuat film James Cameron, yang telah 33 kali mengunjungi bangkai Titanic, kepada NYT mengatakan, dia tidak pernah melihat jenazah selama penelitian intensif tentang musibah itu. ”Kami pernah melihat sepatu-sepatu, melihat banyak pasang sepatu, yang secara kuat mengisyaratkan di sana mungkin ada jasad manusia pada titik tertentu. Namun, kami tidak pernah melihat jasad manusia di sana.”

Bagi Delgado, yang memimpin para ilmuwan dalam ekspedisi pada tahun 2010 untuk memetakan seluruh lokasi bangkai kapal itu, ”Perbedaan pendapat terjadi terkait semantik.”

Dia mengatakan, ”Saya sebagai seorang arkeolog hanya ingin mengatakan itu semua (sepatu) adalah bagian dari manusia.” Merujuk foto tadi, dalam sebuah e-mail dia menegaskan, gambar itu ”berbicara tentang kekuatan adegan tragis dan 2,5 mil di bawah laut” dan ”dapat dipertahankan sebagai sebuah museum bawah laut”.

Kami pernah melihat banyak sepatu, yang secara kuat mengisyaratkan bahwa di sana ada jasad manusia pada titik tertentu. (AP/CAL) - model sepatu wanita